BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 21 Januari 2011

Kolesterol,,WHAT ?

Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat seputar kolesterol. Kurangnya pemahaman yang benar dapat menyebabkan informasi yang salah seputar kolesterol dan gejalanya. Untuk itu, penting meluruskan mitos-mitos yang telah lama beredar di masyarakat agar gejala kolesterol dapat dihindari dengan lebih cermat dan tepat.
Mitos: Makan daging kambing akan menyebabkan kolesterol tinggi dan hipertensi. Fakta: Tidak benar. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding jenis daging merah lainnya.
Mitos: Pada orang dengan kolesterol tinggi, jika rajin olahraga dan diet serta tubuh dalam kondisi fit berarti kadar kolesterolnya baik. Fakta: Selain olahraga dan diet, ada hal lain yang memengaruhi kadar kolesterol, seperti berat badan, merokok, riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Agar kolesterol terjaga, dibutuhkan pola hidup sehat serta kepatuhan minum obat.
Mitos: Kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular hanya masalah pria. Fakta: Tidak benar. Meski sebelum menopause wanita memproduksi estrogen yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi perlu diingat faktor lain seperti hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, faktor keturunan, dan sebagainya.
Mitos: Cukup menghindari daging, santan, dan jeroan, kolesterol pasti normal. Fakta: Belum tentu, karena 80 persen dari kolesterol darah dihasilkan dari dalam tubuh kita sendiri. Bila metabolisme sudah memburuk, maka dibutuhkan obat selain modifikasi gaya hidup sehat.
Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya karena tak menimbulkan gejala. Fakta: Meski tidak bergejala, kadar kolesterol yang tinggi berbahaya karena mengubah dinding pembuluh darah dan memicu jantung koroner.
Mitos: Kadar kolesterol yang tinggi hanya diderita orangtua. Fakta: Kolesterol tinggi bisa diderita orang dari berbagai golongan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua.
Mitos: Orang gemuk memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus. Fakta: Belum tentu, karena kadar kolesterol dipengaruhi banyak faktor, termasuk apa yang kita makan, seberapa cepat tubuh memproduksi dan membuang kolesterol jahat, tingkat kesehatan, dan kebiasaan makan.
Selain makanan cepat saji, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok memiliki andil besar dalam mendongkrak kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol berlebihan dalam darah, penyakit mematikan mengintai, seperti jantung dan stroke.
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah dan mengalir dalam sirkulasi darah. Para ahli di dunia kedokteran menilai, seseorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi kemungkinan akan memiliki gangguan pada jaringan sirkulasi darahnya.
Kolesterol total terdiri dari beberapa zat, yakni trigliserida,  low density lipoprotein (LDL), dan  high density lipoprotein (HDL). Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak darah yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O atau air sebagai pemecah suatu persenyawaan, termasuk inversi gula, lemak, ester, dan protein.
Normalnya, kadar trigliserida adalah 150 miligram-200 miligram per desiliter. "Kalau zat trigliserida di darah berlebihan dapat menyebabkan infeksi pada tukak lambung," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic.
Kolesterol jahat Setelah proses hidrolisis, lemak Trigliserida yang tersisa menjadi LDL, yang biasa disebut kolesterol jahat. Soalnya, LDL adalah penyebab terjadinya sumbatan dalam jaringan sirkulasi darah.
Mulyadi bilang, LDL itu merupakan pembentuk plak-plak pada pembuluh nadi koroner yang dapat menghambat peredaran darah. "Jika kadar LDL tinggi, jantung akan sulit memompa darah," kata dia.
Dengan terhambatnya aliran darah, beberapa zat gizi yang terkandung di dalamnya sudah pasti tidak tersalurkan dan terserap dengan optimal oleh organ tubuh. Alhasil, beberapa risiko penyakit berbahaya pun bermunculan. "Makanya, orang dengan kadar LDL tinggi biasanya berisiko terkena penyakit jantung korener," kata Mulyadi.
Selain jantung koroner, penyakit lain yang kerap menghampiri orang ber-LDL tinggi adalah stroke dan kelumpuhan. "Ini pada kasus penyumbatan darah terjadi di otak seseorang," tambah Mulyadi.
Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?
Mulyadi menilai, untuk kadar HDL, sebaiknya kadarnya berada di atas 40 miligram per desiliter. Adapun batas maksimal HDL yang terkandung dalam darah 100 miligram per desiliter.
Kadar HDL perlu dijaga tetap tinggi karena membantu menyingkirkan LDL dari pembuluh darah sehingga jantung tak perlu bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh.
"Semakin tinggi HDL, semakin sehat. Plak-plak mudah disingkirkan," kata Mulyadi.
HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya, zat tersebut membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL mempunyai kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit daripada LDL.
Adapun protein utama yang membentuk LDL adalah Apo B (apolipoprotein-B). Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat LDL mengambang di dalam darah. Akibatnya, LDL dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Karena itu, menurut Mulyadi, seseorang harus pandai menjaga kadar LDL dalam tubuhnya agar tidak melewati ambang batasan normal yang berlaku pada dunia kesehatan. Secara alami, tubuh manusia akan memproduksi sekitar 80 persen kolesterol dan sisanya sebesar 20 persen adalah kolesterol tambahan dari luar tubuh.
Suhanto mengatakan, orang yang memiliki tubuh tambun biasanya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, Anda yang berpostur tubuh kurus pun bisa jadi punya kadar kolesterol tinggi. "Ini semua tergantung dari pola makan dan pola hidup yang tidak sehat dari si penderita penyakit ini," terang Suhanto.
Menjalani pola hidup sehat adalah solusi untuk menekan risiko memiliki kadar kolesterol tinggi. "Jika tidak ingin dibunuh secara perlahan oleh kolesterol jahat, sebaiknya Anda mulai menghindari makanan berlemak dan menerapkan pola hidup sehat," saran Mulyadi— Selain mengonsumsi obat dari dokter, ada cara alami yang dapat dicoba untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Caranya mudah, bahkan yang diperlukan pun gampang didapatkan.
- Ambil jeruk nipis yang segar, cuci bersih.
- Jeruk nipis dibelah empat, lalu iris tipis-tipis.
- Masukkan irisan jeruk nipis dengan kulitnya ke dalam mug atau gelas.
- Tuangkan air panas ke dalamnya sampai penuh, lalu tutup rapat.
- Tunggu kira-kira 30 menit, lalu minum sampai habis.
- Lakukan sehari dua kali, setiap pagi dan malam hari sebelum tidur.
Perlu diketahui, jeruk nipis tidak menyebabkan perih pada lambung. Jeruk nipis juga jangan dikupas karena pada kulitnya terdapat kandungan minyak yang diperlukan untuk pengobatan. (GHS/wid)
^s3l4lu_53t14^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar